Domain Psikomotor dalam Pembelajaran Matematika
Hai sobat matematika, udah seminggu yang lalu saya ngeblog, kali ini saya balik lagi dengan topik bahasan apa saja domain psikomotor dalam pembelajaran matematika.
Domain
psikomotor terkait dengan aktivitas otot dengan gerakan tubuh, anggota badan,
atau bagian tubuh lainnya (misalnya jari) yang diperlukan untuk tindakan
tertentu. Mkpa (1984) menjelaskan bahwa domain psikomotor "peduli tentang hasil dalam bidang keterampilan dan tindakan manipulatif yang memerlukan koordinasi neuromuskuler". Gay (1980) percaya bahwa domain psikomotorik memerlukan kemampuan fisik, yang melibatkan keterampilan otot atau motorik, manipulasi objek atau koordinasi neuromuskuler.
Harrow (Asrul,2014) menyusun tujuan psikomotor secara hierarkhis dalam lima tingkat sebagai berikut: (1) Meniru. Tujuan pembelajaran pada tingkat ini diharapkan peserta didik dapat meniru suatu perilaku yang dilihatnya, (2) Manipulasi. Tujuan pembelajaran pada tingkat ini menuntut peserta didik untuk melakukan suatu perilaku tanpa bantuan visual, sebagaimana pada tingkat meniru. Tetapi diberi petunjuk berupa tulisan atau instruksi verbal, (3) Ketepatan Gerakan. Tujuan pembelajaran pada level ini peserta didik mampu melakukan suatu perilaku tanpa menggunakan contoh visual maupun petunjuk tertulis, dan melakukannya dengan lancar, tepat, seimbang dan akurat, (4) Artikulasi. Tujuan pembelajaran pada level ini peserta didik mampu menunjukkan serangkaian gerakan dengan akurat, urutan yang benar, dan kecepatan yang tepat, dan (5) Naturalisasi. Tujuan pembelajaran pada tingkat ini peserta didik mampu melakukan gerakan tertentu secara spontan tanpa berpikir lagi cara melakukannya dan urutannya.
adapaun contoh kata kerja operasional dari masing-masing tingkatan di sajikan pada tabel berikut.
Berikut ini adalah beberapa kebutuhan untuk menilai psikomotor dalam matematika: -
1. Untuk validitas konkuren serentak / tinggi
2. Dasar untuk tugas baru
3. Untuk menghindari fiksasi pada tahap selanjutnya - satu tugas mendahului / tergantung pada yang sebelumnya.
4. Dominasi kegiatan psikomotorik - bahkan sejak zaman kuno.
5. Pengabaian psikomotor dalam preferensi untuk penilaian kognitif.
6. Hukum kontak - Untuk menghapus abstraksi
7. Untuk menerapkan konsep konsep Plagets / Bruno ke setiap gerakan dan ikon.
8. Hukum Antisipasi Pematangan morfologis: kecenderungan untuk mengisap dari rahim oleh anak dan rahim di luar anak untuk mengisap payudara.
9. Untuk menyeimbangkan pengembangan kepribadian untuk tantangan di masa depan.
10. Untuk pembelotan dini dari endowmen positif / negatif dalam kegiatan olahraga dan opsi serupa untuk dorongan / peningkatan.
Nah dibawah ini saya berikank contoh instrumen penilaian keterampilan pada pembelajaran matematika, khususnya materi pythagoras
Instrumen Penilaian Keterampilan
Petunjuk:
1. Instrumen penilaian keterampilan
ini berupa Lembar Observasi.
2. Keterangan skor:
4 = jika memenuhi indikator 1
3 = jika memenuhi indikator 2
2 = jika memenuhi indikator 3
1 = jika memenuhi indikator 4
No.
|
Butir Nilai
|
Kriteria
|
1
|
Menyiapkan alat
|
1. Menyiapkan semua alat dan buku yang menunjang
pembelajaran untuk menyelesaikan permasalahan
|
2. Menyiapkan
sebagian besar alat dan buku yang menunjang pembelajaran untuk menyelesaikan
permasalahan
|
||
1.
Menyiapkan sebagian
kecil alat untuk membuat permasalahan
|
||
4. Tidak menyiapkan sebagian kecil alat untuk
membuat permasalahan
|
||
2
|
Proses menyelesaikan permasalahan
|
1. Langkah menyelesaikan
permasalahan dengan metode yang benar dan teliti
|
2. Langkah menyelesaikan
permasalahan dengan metode yang benar tetapi kurang teliti
|
||
3. Langkah menyelesaikan
permasalahan dengan metode yang kurang benar
|
||
4. Langkah menyelesaikan
permasalahan dengan metode yang tidak benar
|
||
3
|
Hasil
penyelesaian masalah
|
1. Memperoleh hasil
penyelesaian masalah dengan sangat tepat
|
2. Memperoleh hasil penyelesaian masalah dengan
cukup tepat
|
||
a.
Memperoleh hasil penyelesaian
masalah dengan kurang tepat
|
||
b.
Tidak Memperoleh
hasil penyelesaian masalah
|
dari makalah diatas penulis menemukan beberapa permasalahan yang disini penulis membutuhkan tanggapan dari saran dari sobat matematika :D
1. kemampuan psikomotor seperti apa yang paling penting dalam pembelajaran matematika?
2. seperti yang dijelaskan diatas bahwa ranah psikomotor meliputi meniru, manipulasi, ketepatan gerakan, artikulasi dan naturalisasi, apakah dalam penilaian psikomotor harus mencakup kelima kompetensi tersebut, atau boleh hanya salah satu atau salah duanya saja?
Referensi:
Asrul, dkk. 2014. Evaluasi pembelajaran. Medan: Citapustaka Media
Egereonu, Rev. A. C. 2010. Analysis of psychomotor Domain as a relevant factor in the Understanding of Mathematical Concepts. The Nigerian Academic Forum Volume 19 No.1
http://annisainfo.blogspot.com/2015/02/rpp-matematika-k13.html
Menurut Mardapi (2003), keterampilan psikomotor ada enam tahap, yaitu: gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif. Gerakan refleks adalah respons motorik atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus. Kemampuan perseptual adalah kombinasi kemampuan kognitif dan motorik atau gerak. Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil. Gerakan terampil adalah gerakan yang memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olah raga. Komunikasi nondiskursif adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan. Kemampuan yang tersebut di ataslah yang sangat baik dalam pembelajaran matematika
ReplyDeleteHehe menurut saya, psikomotor yang paling oenting dlm pemb mtk adalah siswa tersebut benar2 terlibat dalam mempraktikkan suatu konsep mtk dalam menyelesaikan permasalahan dlm kehiduoan nyata.
ReplyDeleteMenanggapi permasalahan ke2, menurut saya tidak perlu semuanya.
Alasan ny nanti saya jelaskan di kelas, agak capek jg ngetik panjang2 di hp wkwk
menurut saya semua kemampuan psikomotor seperti meniru, memanipulasi dan lainnya sperti yg sdah di jelaskan penulis itu penting dalam pembelajaran matematika apalagi kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang bentuknya bertahap. karena dengan kemampuan kemampuan tersebut siswa dapat mengembangkan konsep bahkan menerapkan konsep yang sudah dipelajari
ReplyDeletemenurut saya semua kemampuan psikomotor seperti meniru, memanipulasi dan lainnya sperti yg sdah di jelaskan penulis itu penting dalam pembelajaran matematika apalagi kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang bentuknya bertahap. karena dengan kemampuan kemampuan tersebut siswa dapat mengembangkan konsep bahkan menerapkan konsep yang sudah dipelajari
ReplyDeleteLeighbody (1968) berpendapat bahwa penilaian hasil belajar psikomotor mencakup:
ReplyDelete(1) kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja,
(2) kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan pengerjaan,
(3) kecepatan mengerjakan tugas,
(4) kemampuan membaca gambar dan atau simbol,
(5) keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan.
Jadi hal yang penting dalam aspek psikomotor pada pembelajaran matematika yaitu kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan bisa menyusun urutan pengerjaan, kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas, kemampuan siswa membaca gambar dan symbol, serta kecocokan hasil yang telah dikerjakan.
Menurut saya boleh saja tidak semua kompetensi dimasukan, penilaian psikomotor ini dibuat berdasarkan tingkatan kemampuan yang dikuasai oleh siswa dan kebutuhan siswa yang dinilai.
Menjawab pertanyaan pertama penulis:
ReplyDeleteKompetensi siswa dalam ranah psikomotor menyangkut gerak otot kecil, kemampuan psikomotor yang dibina dalam belajar matematika misalnya berkaitan dengan kemampuan mengukur (dengan satuan tertentu, baik satuan baku maupun tidak baku), menggambar bentuk-bentuk geometri (bangun datar, bangun ruang, garis, sudut, dan lain-lain) dengan menggunakan alat (misalnya penggaris, jangka, busur derajat dan lain-lain), atau tanpa alat.