Posts

Showing posts from September, 2018

Pemanfaatan Artificial Intelligent (AI) dalam pembelajaran matematika

Image
Intelligent Tutoring System (ITS) : Ms Lindquist sebagai sistem bimbingan belajar berbasis AI Assalamualaikum wr. wb, hai teman-teman sekalian ^_^ pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah topik yang sangat menarik yaitu Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran matematika. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas (H. A. Simon [1987]). Nah untuk pembahasan kali ini saya akan membahas sebuah produk kecerdasan buatan yang di gunakan dalam bimbingan belajar matematika yaitu Ms Lindquist. lebih sempit lagi disini saya akan menjelaskan cara kerja atau strategi Ms lindquist dalam membantu siswa dalam belajar Matematika. berikut adalah tampilan awal dari Ms Lindquist Menurut Heffernan (2001), Ms. Lindquist memiliki lima tingkat masalah; (i) satu operator masalah, (ii) operator satu masalah yan

Penggunaan Media Ispring Suite sebagai salah satu solusi pembelajaran dikelas

Image
Berdasarkan Hasil Observasi pada beberapa minggu yang lalu pada kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1 Kota Jambi, pada kesempatan kali ini saya akan menampilkan sebuah media yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan di kelas tersebut. Dimana permasalahannya adalah  1. guru tidak mengajar menggunakan media  2. siswa tidak aktif ketika belajar. Adapun solusi dari penulis untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan media yang dikembangkan dengan software Ispring Suite. Mengapa penulis tertarik menggunakan media ini? Menurut kuswari (2010:1) Ispring merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi menjadi bentuk flash dan dalam bentuk SCROM/IACC, yaitu bentuk yang biasa digunakan dalam pembelajaran dengan e-learning LMS (Learning Management System). pada software ini banyak sekali fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan penggunanya untuk memaksimalkan pembuatan media dan presentasi. Berikut adalah screenshot media yang penulis buat dengan menggunakan software

Kegiatan Belajar Mengajar Di SMA Negeri 1 Kota Jambi

Image
Berdasarkan observasi kami di SMA negeri 1 Kota jambi, kami menemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan belajar dan mengajar dikelas, antara lain sebagai berikut. 1.       Guru tidak mengajar dengan menggunakan media 2.       Guru tidak berperan sebagai fasilitator 3.       Siswa tidak aktif dalam belajar 4.       Pembelajaran berlangsung satu arah Kami melihat cara mengajar guru matematika disana yang masih menggunakan metode ceramah atau cara mengajar seperti biasa pada umumnya. Pada observasi kali ini, materi yang diajarkan adalah pertidaksamaan linear. Terdapat beberapa siswa yang tidak fokus belajar. Bahkan saat guru mengajar kami memperhatikan ada siswa yang ngobrol, bermain rubik, bermain hp, dan ada juga yang bengong. Dalam hal ini media yang digunakan guru hanya media konvensional seperti papan tulis dan spidol untuk menulis. Dalam hal ini kami sebagai pengamat menyarankan solusi dari permasalahan ini yaitu media pembelajaran dengan menggunakan powerpoin

Prinsip-prinsip Multimedia Pembelajaran

Mengutip pada blog sebelumnya mengenai landasan teoritis multimedia pembelajaran, Pada zaman sekarang, media merupakan sesuatu yang seharusnya selalu ada dalam pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesatnya saat ini. Siswa dituntut untuk bisa menyesuaikan cara belajarnya dengan perkembangan teknologi saat ini. Dalam penggunaan dan pengembangan multimedia pembelajaran itu sendiri terdapat 7 prinsip.  Richard E. Mayer (2001:270) menyatakan ada tujuh prinsip multimedia  tersebut dalam pembelajaran. Masing-masing prinsip dijabarkan sebagai berikut: 1.  Prinsip Multimedia  Siswa dapat belajar lebih baik dari kata dan gambar daripada hanya kata-kata saja. Apabila pengembang multimedia pembelajaran menginginkan peningkatan pemahaman dan meningkatkan mutu desain multimedia maka sajian multimedia hendaknya memadukan dua kata-kata (teks) dan diikuti dengan sajian gambar. 2. Prinsip Keterdekatan Ruang Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata d